Bagaim ana aku bisa konsentrasi ke novel tebal di atas kursi? ”Kamu siap atau belum, hitungannya akan kita mulai.” Suara sosok tinggi kurus itu terdengar mengancam . Aku menggigit bibir. Aku tidak punya banyak pilihan. Waktu-ku amat sempit untuk berhitung atas situasi yang kuhadapi. Sandal jepit yang kupegang bahkan boleh https://garrettesiwi.bloggerswise.com/17499600/the-greatest-guide-to-perempuan-ini-saya-anggun-da-terpesona-oleh-laki-laki